Laman

Kamis, 09 Januari 2014

Abdul Rasul Sayyaf



Abdul Rasul Sayaf adalah seorang ulama serta panglima perang Afghanistan yang pernah belajar di Universitas al-Azhar di Kairo. Pada mulanya, ia adalah sponsor Osama bin Laden di Afghanistan.[1] Abdul Rasul Sayaf merupakan anggota dari etnis Pashtun yang cukup dominan di Afghanistan. Ia adalah ketua Ittehad Islam (Persatuan untuk Pembebasan Afghanistan), sebuah partai di Afghanistan. Rasul Sayyaf sangat fasih dalam berbahasa Arab, dan ia sangat erat dengan Arab Saudi.[2] Sayyaf adalah seorang Muslim Wahabi, memiliki hubungan dekat dengan Osama Bin Laden selama jihad melawan Uni Soviet. Bersama-sama mendirikan kamp-kamp pelatihan di wilayah Jalalabad. Fasilitas ini kemudian digunakan oleh personel Al-Qaeda.[3]
Abdul Rasul Sayyaf dilahirkan di Paghman Valley, Afghanistan pada tahun 1946. Sayyaf adalah seorang politisi Islam yang kontroversial di Afghanistan. Dia mengambil bagian dalam perang melawan pemerintah pada era 1980-an, dan memimpin Uni Mujahidin untuk pembebasan Afghanistan.[4] Sementara Ittehad Islam (Persatuan Islam) pimpinan Abdul Rasul Sayaf baru diubah menjadi partai politik pada tahun 2005, selain menjadi partai politik, Ittehad Islam juga merupakan organisasi Dakwah Islam di Afghanistan.
Selain itu, Abdul Rasul Sayyaf  juga memiliki hubungan yang sangat dekat dengan kelompok-kelompok militan seperti Al-Qaeda. Dia juga merupakan anggota kelompok Ikhwan di Afghanistan yang didirikan pada tahun 1969 oleh Gulbuddin Hekmatyar dan Dr. Burhanuddin Rabbani, serta memiliki hubungan erat dengan organisasi Ikhwanul Muslimin di Mesir.
Kefasihan Abdul Rasul Sayyaf dalam berbahasa Arab telah mengantarkan dirinya untuk meraih gelar di bidang agama dari Universitas Kabul dan Master dari Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir. Abdul Rasul Sayyaf lantas menjadi seorang professor di sebuah Universitas Islam The Shariat di Kabul sampai tahun 1973. Pada tahun 1974 ia belajar bahasa Inggris agar dapat melanjutkan studi hukumnya di Amerika Serikat. Namun, dalam perjalanan ke Bandara di Kabul, ia tiba-tiba ditangkap oleh pasukan keamanan Presiden Daoud Khan. Ia di penjara selama enam tahun, karena secara aktif terlibat dalam konflik di Afghanistan,[5] dan Rasul Sayyaf bersama Burhanuddin Rabbani dan Gulbuddin Hekmatyar berencana untuk menggulingkan Presiden Daoud Khan, namun rencana kudeta mereka terpaksa gagal dan Sayyaf melarikan diri sebelum kemudian berhasil ditangkap.[6] Namun tidak lama berselang ia kemudian dibebaskan.
Selama perang melawan Uni Soviet dan sekutu Afghanistan, ia berhubungan erat dengan Osama bin Laden. Di wilayah Jalalabad mereka kemudian membentuk jaringan kamp pelatihan yang digunakan sebagai kamp Al-Qaeda. Tepat pada tahun 1981, Abdul Rasul Sayyaf memimpin Ittihad Islami Afghanistan. Kelompok ini merupakan sebuah organisasi Persatuan Islam untuk Pembebasan Afghanistan. Ia juga berhasil mendirikan universitas,—yang oleh banyak orang disebut sebagai sekolah unggulan bagi terorisme, dan salah satu sosok yang turut serta di sekolah tersebut adalah Ramzi Ahmed Yousef, sosok yang mendalangi pemboman pertama World Trade Center pada tanggal 26 Februari 1993 di New York City Amerika Serikat.[7] Pada perkembangan selanjutnya, hasil laporan Komisi 9/11 menyebutkan bahwa Abdul Rasul Sayyaf adalah seorang penasehat Khalid Sheikh Mohammed, seorang kepala manajer dari pembajakan pesawat dalam peristiwa 11 September 2001.[8]
Pada tahun 2010, Abdul Rasul Sayyaf memimpin Dawat-i Islami, sebuah kelompok bersenjata yang beroperasi di Afghanistan setelah jatuhnya Taliban pada akhir 2001 dan kini menjadi partai politik.[9] Selanjutnya, gerakan terorisme pimpinan Abdul Rasul Sayyaf ternyata berlangsung hingga ke Asia, khususnya Filipina dan membuat sebuah organisasi yang dirikan oleh Abdul Razak Janjalani, yang merupakan salah satu murid Sayyaf ketika di Afghanistan. Perkembangan terorisme di Filipina ini dapat dilihat dari sebuah Kamp Pelatihan yang kita kenal dengan sebutan Kamp Abu Sayyaf.[10]


[1] Lawrence Wright, Looming Tower: Al-Qaeda and the Road to 9/11, Sejarah Teror: Jalan Panjang Menuju 11 September, (Yogyakarta: Kanisius, 2011), hlm. 467.
[2] Lihat Dalam: Afghan Political Website,” http://www. afghan-web.com/politics/politicalpics.html
 [3]  http://www.globalsecurity.org/military/world/afghanistan/sayyaf.htm
[4] John Lee Anderson. The Lion’s Grave (November 26, 2002 ed.). Atlantic Books.hlm. 224.
[5] http://www.globalsecurity.org/military/world/afghanistan/sayyaf.htm
[6]“Afghan ex-warlord escapes attack”. BBC News. November 20, 2009.
[7] Lawrence Wright, Sejarah Teror: Jalan Panjang Menuju 11 September, (Yogyakarta: Kanisius, 2011), hlm. 476.
[8] Warren, Marcus (12:01am GMT 03/12/2001). “Former bin Laden mentor warns the West”. London: The Telegraph. Retrieved 2008-04-21. “THE Islamic scholar who was once a father figure to Osama bin Laden is a quietly spoken old gentleman with the white bushy beard of a Father Christmas. At that time I did not see anything particular about him. He was not outstanding in any way, just one person among many … I found that he was a simple man. I don’t know how the media have made such a thing out of him.” Lihat juga, Lawrence Wright, Sejarah Teror: Jalan Panjang Menuju 11 September, (Yogyakarta: Kanisius, 2011), hlm. 473.
[9] http://www.globalsecurity.org/military/world/afghanistan/sayyaf.htm
[10] Shaul Shay and Yoram Schweitzer, “The ‘Afghan Alumni’ Terrorism: Islamic Militants against the Rest of the World”, ICT Journal, 6 November, 2000.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar